Popular Post

Posted by : Aksam Rabu, 05 Agustus 2015

Motif-motif Batik Banten

Hasil rekonstruksi ke-75 motif hias yang berasal dari temuan gerabah dan keramik dari situs Keraton Surosowan tersebut dipadukan satu sama lainnya dan diambil kesimpulannya menjadi 12 macam motif batik Banten. Ke-12 motif tersebut antara lain sebagai berikut:

1.      Motif Sabakingking


Motif dasar berupa segi empat dengan tumpulan dan sisi-sisinya yang berbulu, diberi variasi 3 warna, motif dasar berwarna coklat, variasi warna motif pada daun bersegi empat berwarna biru dengan dasar kain berwarna krem dan booh (motif batik yang berjajar dan berukuran lebih kecil dari motif utama di sisi-sisi bawah, atas, samping kiri dan kanan kain batik (lihat keterangan gambar di lampiran)) tumpal bergerigi warna coklat tua. Nama Sabakingking diambil dari nama gelar Panembahan Sultan Maulana Hasanudin, raja pertama kerajaan Banten (1552-1570).

2. Motif Mandalikan

 



Motif dasar berupa belah ketupat dengan bentuk bunga berada di tengah-tengah dalam sebuah bintang. Variasi motif bintang dalam kontak rantai dan booh motif dasarnya bebentuk segi tiga bergerigi berlapis tiga. Variasi warna menggunakan tiga warna yaitu dasarnya barwarna krem, pada motif bintangnya berwarna abu-abu, pada rantai dan booh berwarna coklat tua. Nama Mandalikan diambil dari nama gelar bagi pangeran Banten, yaitu Pangeran Mandalika.

3. Motif Srimanganti


Motif dasar berbentuk tumpal bergerigi ganda dan ceplok lingkaran serta setengah bulatan dalam lingkaran. Variasi motif berupa pigura berbentuk segi empat, pada sudut-sudutnya yang berbentuk setengah lingkaran terdapat cecep dan booh dengan motif dasar segitiga daun. Memiliki variasi warna coklat yang dominan. Nama Srimanganti diambil dari nama ruang di keraton (Sri = Raja, Manganti = menanti) jadi yang dimaksud yaitu pintu gerbang yang beratap yang menghubungkan keraton.
4. Motif Pasepen



Motif dasar persegi empat berbentuk bunga dan lingkaran polos berjajar empat buah. Motif dasar booh berupa tumpal. Variasi warna pada motif dasar berwarna kuning muda, pada dasar kain berwarna abu-abu, dan booh berwarna biru. Nama Pasepen diambil dari nama sebuah ruang di keraton tempat Sultan bersemedi.
5. Motif Pejantren


Motif dasar berupa bunga cengkeh dalam lingkaran denagn variasi motif bunga-bunga setengah lingkaran dari motif dasar. Variasi warnanya yaitu warna dasar kain biru, merah dan pada booh berwarna merah tua. Nama Pejantren diambil dari nama pemukiman masyarkat Banten yang berprofesi sebagai penenun.
6. Motif Pasulaman



Motif dasar berupa belah ketupat lingkaran yang berada dalam lingkaran segi empat. Variasi motif berbentuk lingkaran segi empat, variasi garis berombak dan ilumunisasi bersulur-sulur daun pada pigura segi empat dan motif dasar booh berupa ranting. Motif dasar berwarna merah, pada pigura berwarna abu-abu dan pada booh berwarna hijau. Nama Pasulaman diambil dari nama pemukiman masyarakat Banten yang berprofesi sebagai penyulam.
7. Motif Kapurban



Motif dasar berbentuk ketupat dengan hiasan berupa bunga, variasi motif berupa pigura berbentuk spiral dan booh segitiga berbentuk bunga. Warna pada pinggir motif dasar pigura hitam dan jingga, pada booh berwarna hitam. Nama Kapurban diambil dari nama gelar pangeran Banten, yaitu Pangeran Purba.
8. Motif Kawangsan



Motif dasar berupa bunga bergerigi, variasi motif berbentuk daun dan buah dengan motif dasar berupa belah ketupat dan lingkaran polos. Warna yang digunakan pada motif ini antara lain warna biru pada motif dasar, warna coklat pada motif daun dan coklat muda pada booh. Nama Kawangsan diambil dari nama gelar pangeran Banten, yaitu Pangeran Wangsa.
9. Motif Pamaranggen



Motif dasar belah ketupat dengan bunga yang berada di tengah-tengahnya, memiliki variasi motif semacam sayap kupu-kupu. Variasi garis-garis spiral dan booh dari motif dasar berbentuk spiral. Berwarna merah pada dasar motifnya, coklat muda pada motif sayap kupu-kupunya, dan hitam pada boohnya. Nama Pamaranggen diambil dari nama pemukiman masyarakat Banten yang berprofesi sebagai pembuat keris.
10. Motif Surosowan


Motif dasar tumpul bergerigi dengan hiasan bunga. Variasi motif berupa daun dan motif dasa pada booh berbentuk belah ketupat dan lingkaran polos. Pada motif dasar berwarna kuning, variasi motif pada dasar kain berwarna biru dan pada booh berwarna kuning. Nama Surosowan diambil dari nama keraton kesultanan Banten, Keraton Surosowan yang berasal dari kata Suro (Pa) Sowan yang berarti tempat untuk menghadap.
11. Motif Pancaniti



Motif dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran polos yang berada di tengah-tengah bunga matahari. Variasi motif bunga matahari dalam lingkaran berbentuk segi delapan, berornamen daun dan sulur-sulur daun, sedangkan motif dasar booh berbentuk ranting. Variasi warna pada motif dasar berwarna biru, pada variasi motif bunga matahari berwarna abu-abu dan biru, ornamen daun berwarna merah dan pada sulur-sulur daun berwarna biru. Nama Pancaniti diambil dari nama tata ruang keraton dalam lingkungan istana tempat raja menyaksikan pelatihan para prajurit.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Batik Khas Banten - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -